CARA PENGGUNAAN PROBIOTIK BIOVISI UNTUK MANAJEMEN AIR KOLAM IKAN LELE
Probiotik Biovisi adalah salah satu produk probiotik alternatif bagi penggiat usaha ternak ikan/ udang.
Dalam pembuatan/ proses produksi yang sudah mengikuti kaidah ilmu pengetahuan hinga terciptanya produk tersebut, maka sebelum diperjual belikan kami berinisiatif melakukan percobaan di kolam milik peternak yang berkenan melakukannya dengan pendampingan penuh dari team Probiotik Biovisi.
Probiotik Biovisi terdiri dari 2 (dua) varian, yaitu :
- Probiotik Nitro Biru (Probiotik khusus untuk kualitas air)
- Probiotik Lacto Kuning (Probiotik khusus untuk Efisiensi Pakan/ peningkatan FCR).
Untuk pengelolaan air kolam ikan lele, kita akan fokus membahas no. 1 atau Probiotik Nitro Biru.
Disebut Nitro karena mengandung beberapa bakteri tetapi lebih dominan bakteri nitrobachter. Sebutan biru hanya untuk memudahkan konsumen mencari karena stickernya dominan berwarna biru.
Penurunan kualitas air kolam lele disebabkan oleh beberapa hal al :
• Penggunaan bibit lele yang tergolong unggul, sehingga membutuhkan pakan, vitamin, enzim dan faktor pendukung lain yang berkadar tinggi dan sayangnya selalu meninggalkan residu yang tinggi yang belum terurai
• Ukuran usus ikan yang tergolong pendek (+/- 10 cm) tidak menjamin bisa mengolah dan menyerap seluruh vitamin, protein, lemak dari pakan sehingga ketika dikeluarkan (dalam bentuk feces) masih mengandung bahan organik seperti protein, lemak, dll. Hal inilah yang menyebabkan bau tidak sedap pada kotoran ikan.
• Air tanah yang menjadi sumber air kolam juga sudah banyak yang tercemar (berkwalitas rendah). Hal ini terutama dengan semakin maraknya peternakan lele disekitar rumah (dekat pemukiman penduduk).
• Pembuangan limbah air kolam ke dalam tanah sekitar kolam/sungai lama-kelamaan akan mengurangi kualitas air tanah karena banyaknya bahan organik dalam limbah air kolam, belum terurai oleh bakteri dalam tanah. Sehingga ketika dipompa kembali ke dalam kolam, kelihatan bening tetapi sebenarnya masih mengandung gas metana.
• Pemberian pakan yang tidak habis dikonsumsi ikan/udang sehingga menjadi sumber amoniak yang akan cepat mengikat oksigen bebas dalam air sehingga cepat berkurang.
• Penanganan kolam yang tidak terstruktur. Misal karena ikan sakit, berbagai macam obat herbal ditebarkan ke kolam. Bukannya makin sehat, tambah rusuh ia.
Bagaimana Probiotik Biovisi bisa mengatasi hal-hal diatas???
Probiotik Biovisi mengandung beberapa macam bakteri yang mampu menguraikan bahan organik dalam air kolam, termasuk amoniak yang dihasilkan dari penguraian bahan organik.
Probiotik Biovisi mengandung bakteri yang bisa menumbuhkan plankton dalam air kolam dengan bantuan sinar matahari.
Dengan adanya plankton dalam air yang ditumbuhkan oleh beberapa macam bakteri dalam probiotik ini akan merubah warna air kolam menjadi hijau, dan dengan bantuan sinar matahari akan berfotosintesismenghasilkan oksigen murni dalam air kolam.
Dengan tingginya kadar oksigen murni dalam kolam, terlihat dengan nyamanya ikan berenang didalam air (tidak mumbul ke permukaan) karena sudah tercukupinya oksigen di dalam air.
Dengan tingginya kadar oksigen murni dalam kolam, sampai bisa mengangkat lumut dari dasar kolam, dan diuraikan bakteri dalam probiotik, sehingga kalau ikan dalam kolam sudah besar akan makan lumut tsb dengan lahap dan air akan terlihat bersih.
Efek lainya akibat munculnya plankton dalam air kolam sehingga air menjadi agak buteq (bening kehijauan) ikan tidak akan tarung dalam air kolam.
Cepat tidaknya warna air berubah akibat timbulnya plankton dipengaruhi oleh bahan organik dalam air.
Berikut gambar kolam yang sudah menggunakan Probiotik Biovisi.
Aturan Pakai dan Tata Cara Penggunaan Probiotik Biovisi
1.1 Kolam Terpal, Beton
Untuk ukuran kolam 3x4 - 4x6 meter atau kurang lebih.
- 2 gelas aqua (+/- 400 ml probiotik biovisi biru dilarutkan dalam 5 - 10 liter air kolam) didalam sebuah wadah mis. ember. Dikocok supaya larutnya merata, kemudian disiram secara merata diatas permukaan air kolam.
- Jika berhasil, Setelah 2 - 3 hari, warna air akan berubah menjadi agak kehijauan dan kemungkinan sudah tumbuh plankton yang menyerupai jentik nyamuk (tapi warna putih) dan berada di dasar kolam, saatnya benih ikan ditebar. Kerapatan ikan disesuaikan dengan kebiasaan. Dan setelah pengalaman dengan probiotik bisa meningkatkan kerapatan ikan.
- Untuk perawatan kualitas air, setiap 2-3 hari, harus ditambah air untuk mengganti air yang hilang lewat evaporasi (penguapan) atau juga misalnya ada kebocoran.
- Untuk penggantian air, maksimal 20% untuk mengurangi stress ikan.
- Pemberian probiotik diulangi setiap 1 minggu dengan dosis 1/2 gelas aqua.
1.2. Kolam Berisi Ikan
- 1 gelas aqua (+/- 200 ml probiotik biovisi biru) bisa dilarutkan dalam wadah dengan air atau langsung karena kolam sudah berisi ikan sehingga sudah memungkinkan untuk bercampur dengan air kolam.
- Jika berhasil, setelah 3-4 hari warna air akan menjadi agak kehijauan, lumut2 kolam bersih (karena lumut akan naik ke permukaan kolam dan dimakan ikan) atau terbuang dengan pembuangan atas kolam.
- Penggantian air disesuaikan dengan kondisi ikan, karena kalau kondisi air kolam sudah termasuk pekat oleh kotoran ikan dan amoniak, kemungkinan dalam 3 hari perkembangan bakteri belum mampu menguraikan kotoran ikan dan memakan ammoniak. Sehingga dibutuhkan kejelian peternak untuk mengambil keputusan mengganti air kalau kondisi ikan sudah mulai melemah. Tanda yang paling seringk, ikan menggantung di permukaan air dan bergerombol.
- Tetapi jika kondisi ikan nyaman berenang dalam kolam (tidak banyak yang nongol ke permukaan) dan tidak banyak buih air, maka pemberian probiotik sudah benar.
- Untuk perawatan air, pemberian probiotik diulangi setiap minggu dengan dosis 1/2 gelas aqua ditebar merata di permukaan air kolam.
No comments:
Post a Comment