Wednesday, March 29, 2023

CEMPAKA FARM Pengelolaan Kolam Ikan

 CEMPAKA FARM Pengelolaan Kolam Ikan

Cempaka Fish Farm adalah Kolam Budidaya Ikan terpadu yang berlokasi di desa Cempaka Cirebon, yang memulai usaha pada tanggal_______________, di bawah bimbingan Bapak Kuwu desa Cempaka.

Struktur Organisasi

Jam Kerja                 :           24 jam penuh

Gaji                            :           Sesuai tugas dan tanggung jawabnya dalam 1                                                      siklus

Tugas dan Tanggung jawab

Teknisi 1

  • Bertanggung jawab atas operasional di kolam 1 sesuai jadual harian, mingguan dan bulanan, dibantu Teknisi 2 dan 3.
  • Berkoordinasi dengan Pengawas Lapangan terhadap tindakan2 yang diperlukan di kolam 1.
  • Membantu pekerjaan lain di seluruh area kolam.

Teknisi 2

  • Bertanggung jawab atas operasional di kolam 2 sesuai jadual harian, mingguan dan bulanan, dibantu Teknisi 1 dan 3.
  • Berkoordinasi dengan Pengawas Lapangan terhadap tindakan2 yang diperlukan di kolam 2.
  • Membantu pekerjaan lain di seluruh area kolam.

Teknisi 3

  • Bertanggung jawab atas operasional di kolam 3 sesuai jadual harian, mingguan dan bulanan, dibantu Teknisi 1 dan 2.
  • Berkoordinasi dengan Pengawas Lapangan terhadap tindakan2 yang diperlukan di kolam 3.
  • Membantu pekerjaan lain di seluruh area kolam.

Pembantu Umum

Hanya saat diperlukan (tenaga lepas harian)

Budidaya ikan

Dengan bermodal 3 buah kolam bekas kolam renang, dengan total volume 600m3, mampu membudidayakan ± 60.000 ekor benih Ikan Nila, atau ± 24.000 ekor benih Ikan Gurami. Pengelolaan dibagi menjadi 2 TAHAPAN. Tahap 1 mengelola KOLAM 1, dilanjutkan Tahap 2 mengelola KOLAM 2 dan KOLAM 3.

Faktor pendukung merupakan yang dapat memperlancar kegiatan budidaya Ikan Gurami atau Ikan Nila, diantaranya adalah :

  • Biaya pemeliharaan Ikan Gurami atau Ikan Nila relatif lebih mudah.
  • Kondisi perairan dan lingkungan usaha yang bisa disesuaikan dengan habitat ikan.
  • Sumber air dekat dengan lokasi usaha.
  • Tersedianya sumber daya alam dan sumber daya manusia.
  • Harga jual Ikan Gurami atau Ikan Nila yang relatif tinggi.
  • Adanya lahan desa yang bisa dimanfaatkan dan sangat baik bila digunakan untuk usaha budidaya, sehingga bila lahan tersebut diolah dengan baik akan membantu meningkatkan pendapatan asli daerah.
  • Adanya teknologi budidaya ikan yang lebih efektif dan lebih efisien.
  • Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka permintaan ikan juga semakin meningkat.
  • Adanya dukungan dari pemerintah desa Cempaka.
  • Usaha budidaya ikan gurami dan ikan nila dalam pemasarannya mempunyai jaringan distribusi yang mantap di daerah tertentu.
  • Mempunyai kemampuan untuk memproduksi ikan dengan ukuran yang sesuai dengan permintaan konsumen.
  • Mempunyai kemampuan dalam memberikan kesejahteraan yang relatif memadai bagi masyarakat sekitar.
  • Mempunyai tenaga kerja yang cukup berpengalaman dari segi teknis budidaya.
  1. PENGELOLAAN KOLAM No 1 (TAHAP 1)

Dimensi kolam adalah 16x13x2m, dengan volume air 300 m3. Akan diisi dengan 30.000 ekor benih ikan Nila atau 12.000 ekor benih Gurami.

Sistem budidaya yang diaplikasikan adalah semi intensif dengan tebar padat 100 ekor/m3 (Nila) atau 40 ekor/m3 (Gurami). Untuk itu diperlukan persiapan air yang baik dan benar.

  1. Pembersihan area lahan kolam
  2. Pembersihan kolam dari sampah dan tanah.
  3. Pencucian kolam dengan desinfektans (Kaporit) 10gr/m3 atau 3 kg
  4. Pembilasan dengan air bersih
  5. Penjemuran kolam selama beberapa hari, agar kuman yang tersisa mati.
  6. Penyiapan bahan pengolahan awal
  1. Pengolahan Awal Air Kolam Gurami (Non Bioflok)

Penambahan bahan-bahan berikut:

  • UREA                                            = 4.5 kg
  • PONSKA                                        = 1.5 kg
  • Dolomit                                        = 1.5 kg
  • Garam                                           = 15 kg
  • Probiotik Biovisi Multi Aktif       = 15 ltr

Aduk air kolam selama 1 jam, agar bahan larut sempurna.

Diamkan selama 5-7 hari, agar air matang, dengan ditandai warna hijau bening.

  1. Aktifasi Bakteri Probiotik Bioflok Untuk Air (Nila)

Alat

  1. Gelas Ukur Plastik 1 ltr
  2. Ember 30 ltr dengan tutup
  3. Juicer (Blender)
  4. Bak plastik

Bahan

  1. Buah Nanas yg sudah matang
  2. Gula Pasir, Molase/ Tetes tebu
  3. Telur
  4. Probiotik BIOVISI Multi Serbuk

Cara Membuat

  1. Masukkan ½ kg gula pasir (dilarutkan dulu)
  2. Masukkan ½ gelas aqua Biovisi Multi
  3. Blender 200 gram nanas
  4. Blender 2 butir vit B dan C
  5. Blender 2 butir telur
  6. Masukkan ke dalam ember ber aerasi
  7. Tutup Ember dengan Rapat dan diaerasi setelah 4 hari siap digunakan
  1. Persiapan Kolam Biofloc
  2. Keringkan dan bersihkan bak/kolam
  3. Tinggi air 1 m
  4. Tambah garam 1.5kg/m3 ke kolam

KOLAM 1 à 300 X 1.5 kg     = 450 kg

  • Tambah dolomit 100gr/m3

KOLAM 1 à 300 X 0.1 kg     = 30 kg

  • Tambah molase yg sudah dimasak 100ml/m3

KOLAM 1 à 300 X 0.1 ltr     = 30 ltr

  • Tambah 100ml/m3 probiotik aktif dari drum (No1), encerkan sedikit, siram rata

KOLAM 1 à 300 X 0.1 ltr     = 30 ltr

  1. Probiotik Untuk Pakan

Cara Membuat

  1. Masukkan 25 Liter Air ke dalam ember
  2. Masukkan ½ gelas aqua Biovisi Multi Serbuk
  3. Masukkan ½ liter Molase/ Tetes/ Air Gula putih
  4. Masukkan campuran nanas, telor, ditambah vit B,C
  5. Tutup Ember dgn Rapat dan dapat digunakan setelah 4 hari

Aplikasi pembibisan ke pakan

  1. Siapkan pelet di bak yg bersih
  2. Takar 50 ml (seperempat gelas)
  3. Fermentase probiotik utk 1 kg pakan
  4. Tambahkan air 2 gelas ke dalam probiotik, lalu dicampur dgn 1 kg pakan
  5. Tebar 2-3 kali sehari
  6. Dosis 2-3% biomas/hari

KOLAM 1 Benih

Nila                 50 ml x 12 kg         = 600 ml/hari

Gurami           50 ml x 3 kg           = 150 ml/hari

KOLAM 1 Dewasa

Nila                 50 ml x 74 kg         = 3.7 ltr/hari

Gurami           50 ml x 25 kg         = 1.2 ltr/hari

  1. Persiapan Benih

Pilih benih  yang sehat, responsif terhadap makanan buatan yang diberikan, fisik tidak ada cacat/luka/benda yang menempel di tubuh.

Puasakan benih 1 hari sebelum pengiriman, dan setelah sampai di lokasi kolam.

KOLAM 1

Nila                

Ukuran benih             7-8 cm dengan berat ± 8gr

Jumlah                        30.000 ekor

Estimasi harga           500/ekor (belum ongkos kirim)

Gurami

Ukuran benih             Siletan 5cm berat 5gr

Jumlah                        12.000

Estimasi harga           1.300/ekor (belum ongkos kirim)

  1. Pakan Benih Ikan

Pakan harus mengandung protein sebesar 30% dengan Feed Rate 5% dari bobot ikan, diberikan 3 kali sehari.

Nila                 à 8 x 30.000 x 0.05 = 12kg/hari

Gurami           à 5 x 12.000 x 0.05 = 3 kg/hari

  1. Pakan Ikan Dewasa

Dosis pemberian pakan :

Pakan diberikan 2 % dari berat biomassa ikan

2X sehari pada waktu = ( ± ) pukul 08.00 dan  17.00

Setiap satu minggu sekali wajib puasa sehari. Makanan sebaiknya berupa pelet yang berkadar protein 25-28%, lemak 6-8%. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan oleh teknisinya sendiri dapat diamati nafsu makan ikan-ikan itu. Pakan yang diberikan sebaiknya habis dalam waktu 5 menit. Jika pakan tidak habis dalam waktu 5 menit berarti ikan sudah kenyang, atau mendapat gangguan. Gangguan itu berupa serangan penyakit, perubahan kualitas air, udara panas, terlalu sering diberi pakan.

KOLAM 1

Nila                 à ((300-5)/1000) X 1.0 X 30.000   = 74 kg/hari

Gurami           à ((500-5)/1000) X 1.0 X 12.000   = 25 kg/hari

  1. Tugas Mingguan
  2. Buang endapan dasar 10-15%, isi ulang. Atau aduk kolam dengan pompa air
  3. Ikan puasa 24 jam
  • Cek fisik ikan dengan mengambil beberapa ekor ikan. Periksa terhadap luka, jamur, kondisi fisik.
  • Analisa kualitas air
  1. Tugas Bulanan – Pengontrolan air

Kontrol kadar pengendapan, menggunakan tabung Imhof berbentuk kerucut. Ambil 1 liter air bioflok untuk uji endapan. Jika endapan lebih dari 50ml, hentikan pakan pelet.

Apabila air sudah sangat keruh, buka saluran pembuangan di bawah. Keluarkan air 30%, lalu tambah lagi air dari atas.

  1. Periksa warna air

1. Kuning, kuning kehijauan, hijau muda

Pertanda fitoplankton kurang ataupun belum stabil, diperlukan pemberian pupuk susulan TSP/Urea sambil dicek perubahan warna air nya, bila masih berubah rubah, dapat ditambahkan dolomit sebanyak 10ppm.

2. Hijau Tua

Pertanda phyitoplankton sedang dan cukup stabil, perlu sedikit pemberian pupuk TSP dan dilihat perkembangannya.

3. Hijau kecoklatan

Phytoplankton cukup bagus, perlu dijaga dengan pemberian pupuk susulan setiap minggu.

4. Hijau kebiruan

Pertanda berkembangnya phytoplankton blue green algae, perlu  air, aplikasi dolomit 5-10 ppm dan juga pemberian pupuk Ponska.

5.Hijau pekat

Pertanda phytoplankton beracun (Mycrocystis spp), air terasa berlendir/lengket, akibatnya banyak ikan yang sakit, untuk penanggulannya penggantian air bila memungkinkan dan juga pemberian kapur dolomit.

6. Coklat tua

Biasanya terjadi di tambak yang menggunakan dasar tanah, pertanda phytoplankton masih kurang, karena TSM (air agak merah di tambak sulfat masam) sedangkan untuk penanggulangannya menggunakan pupuk urea dan pupuk TSP (SP-36) dengan perbandingan 2:1 dan juga aplikasi dolomit 3–5ppm, selain itu perlu reklamasi lahan lebih lanjut.

7. Coklat kemerahan

Munculnya phytoplankton beracun (trichodesmium, noctiluca, gymnodinium, gonyaulax), selain itu juga pertanda air di tambak bersifat sulfat masam, perlu reklamasi kembali, dan pemberian kapur dan pupuk urea saat proses persiapan, dan juga perlu pembilasan tambak secara berulang ulang.

8. Hitam

Phytoplankton tidak tumbuh, dan juga pertanda banyaknya pembusukan bahan organik, untuk penanggulangannya lumpur hitam harus diangkat keluar dan bila perlu ditaburi kapur bakar.

Penambahan bahan-bahan bila warna air sudah mulai berubah kecoklatan dengan :

  • UREA                                                  = 3 kg
  • PONSKA                                              = 1 kg
  • Dolomit                                              = 1 kg
  • Garam                                                 = 10 kg
  • Probiotik Biovisi Multi Aktif             = 10 ltr

Catatan :        Aduk air kolam selama 1 jam, agar bahan larut sempurna.

  • PENGELOLAAN KOLAM 2 dan 3 (TAHAP 2)

Dimensi kolam adalah :

Kolam 2         :

Dimensi Kolam          : 20 x 10 x 1.2 m

Volume air                  : 200m3.

Jumlah benih              : 20.000 ekor benih ikan Nila atau 8.000 ekor benih Gurami.

Sistem budidaya yang diaplikasikan adalah semi intensif dengan tebar padat 100 ekor/m3 (Nila) atau 40 ekor/m3 (Gurami), seperti Kolam 1.

Kolam 3         :

Dimensi Kolam          : 10 x 8 x 1.2 m

Volume air                  : 80 m3.

Jumlah benih              : 8.000 ekor benih ikan Nila atau 3.200 ekor benih Gurami.

Sistem budidaya yang diaplikasikan adalah semi intensif seperti Kolam 1.

  • Pembersihan area lahan kolam
  • Pembersihan kolam dari sampah dan tanah.
  • Pencucian kolam dengan desinfektans (Kaporit) 10gr/m3,
    • Kolam 2    : 2 kg
    • Kolam 3    : 8 ons
  • Pembilasan dengan air bersih
  • Penjemuran kolam selama beberapa hari, untuk membunuh kuman yang tersisa.
  • Penyiapan bahan pengolahan awal
    • Pengolahan Awal Air Kolam Gurami (Non Bioflok)

Penambahan bahan-bahan berikut ke  kolam:

Kolam 2         :

  • UREA                                            = 3 kg
  • PONSKA                                        = 1 kg
  • Dolomit                                        = 1 kg
  • Garam                                           = 10 kg
  • Probiotik Biovisi Multi Aktif       = 10 ltr

Aduk air kolam selama 1 jam, agar bahan larut sempurna.

Kolam 3         :

  • UREA                                            = 1.2 kg
  • PONSKA                                        = 4.0 ons
  • Dolomit                                        = 4.0 ons
  • Garam                                           = 4.0 kg
  • Probiotik Biovisi Multi Aktif       = 4.0 ltr

Aduk air kolam selama 1 jam, agar bahan larut sempurna.

Diamkan selama 5-7 hari, agar air matang, dengan ditandai warna hijau bening.

  • Aktifasi Bakteri Probiotik Bioflok Untuk Air (Nila)

Persiapan Kolam Bioflok

  1. Tambah garam 1.5kg/m3 ke kolam

KOLAM 2 à 200 X 1.5 kg     = 300 kg

KOLAM 3 à   80 X 1.5 kg      = 160 kg

  • Tambah dolomit 100gr/m3

KOLAM 2 à 200 X 0.1 kg     = 20 kg

KOLAM 3 à   80 X 0.1 kg      =   8 kg

  • Tambah molase yg sudah dimasak 100ml/m3

KOLAM 2 à 200 X 0.1 ltr     = 20 ltr

KOLAM 3 à   80 X 0.1 ml      =  8  ml

  • Tambah 100ml/m3 probiotik aktif dari drum (No1), encerkan sedikit, siram rata

KOLAM 2 à 200 X 0.1 ltr     = 20 ltr

KOLAM 3 à    80 X 0.1 ml     =   8 ml

  • Probiotik Untuk Pakan

Aplikasi pembibisan ke pakan

  1. Siapkan pelet di bak yg bersih
  2. Takar 50 ml (seperempat gelas)
  3. Fermentase probiotik utk 1 kg pakan
  4. Tambahkan air 2 gelas ke dalam probiotik, lalu dicampur dgn 1 kg pakan
  5. Tebar 2-3 kali sehari
  6. Dosis 2-3% biomas/hari

KOLAM 2 Benih

Nila                 à 50 ml x 8 kg           = 400 ml/hari

Gurami            à 50 ml x 2 kg           = 100 ml/hari

KOLAM 3 Benih

Nila                 à 50 ml x 3.2 kg        = 160 ml/hari

Gurami            à 50 ml x 0.8 kg        =   40 ml/hari

KOLAM 2 Dewasa

Nila                 à 50 ml x 49 kg         = 2.5 ltr/hari

Gurami            à 50 ml x 17 kg         = 850 ml/hari

KOLAM 3 Dewasa

Nila                 à 50 ml x 20 kg         = 1 ltr/hari

Gurami            à 50 ml x 13 kg         =   650 ml/hari

  • Persiapan Benih

Pilih benih  yang sehat, responsif terhadap makanan buatan yang diberikan, fisik tidak ada cacat/luka/benda yang menempel di tubuh.

Puasakan benih 1 hari sebelum pengiriman, dan setelah sampai di lokasi kolam.

Kolam 2         :

Nila                

Ukuran benih             7-8 cm dengan berat ± 8gr

Jumlah                        20.000 ekor

Estimasi harga           500/ekor (belum ongkos kirim)

Gurami         

Ukuran benih             Siletan 5cm berat 5gr

Jumlah                        8.000

Estimasi harga           1.300/ekor (belum ongkos kirim)

Kolam 3         :

Nila                

Ukuran benih             7-8 cm dengan berat ± 8gr

Jumlah                        8.000 ekor

Estimasi harga           500/ekor (belum ongkos kirim)

Gurami         

Ukuran benih             Siletan 5cm berat 5gr

Jumlah                        3.200

Estimasi harga           1.300/ekor (belum ongkos kirim)

  • Pakan Benih Ikan

Pakan harus mengandung protein sebesar 30% dengan Feed Rate 5% dari bobot ikan, diberikan 3 kali sehari.

KOLAM 2

Nila                 à 8 x 20.000 x 0.05  = 8 kg/hari

Gurami           à 5 x 8.000 x 0.05     = 2 kg/hari

KOLAM 3

Nila                 à 8 x 8.000 x 0.05 = 3.2 kg/hari

Gurami           à 5 x 3.200 x 0.05 = 0.8 kg/hari

  • Pakan Ikan Dewasa

Ransum hariannya 2-3% dari berat biomassa ikan per hari.

KOLAM 2

Nila                 à ((300-5)/1000) X 1.0 X 20.000   = 49 kg/hari

Gurami           à ((500-5)/1000) X 1.0 X 8.000     = 17 kg/hari

KOLAM 3

Nila                 à ((300-5)/1000) X 1.0 X 8.000     = 20 kg/hari

Gurami           à ((500-5)/1000) X 1.0 X 3.200     = 13 kg/hari

  • Tugas Mingguan
  • Buang endapan dasar 10-15%, isi ulang. Atau aduk kolam dengan pompa air
  • Ikan puasa 24 jam
  • Tuang 50ml molase/m3 ke kolam
  • Tuang 66gr/m3 larutan dolomit ke kolam
  • Ambil 50ml/m3 probiotik aktif, larutkan dengan air. Tebar rata ke air kolam
  • Cek fisik ikan dengan mengambil beberapa ekor ikan. Periksa terhadap luka, jamur, kondisi fisik.
  • Analisa kualitas air
    • Tugas Bulanan – Pengontrolan air

Penambahan bahan-bahan bila warna air sudah mulai berubah kecoklatan dengan :

  • UREA                                                  = 3 kg
  • PONSKA                                              = 1 kg
  • Dolomit                                              = 1 kg
  • Garam                                                 = 10 kg
  • Probiotik Biovisi Multi Aktif             = 10 ltr

Catatan :        Aduk air kolam selama 1 jam, agar bahan larut sempurna.

  • PENGELOLAAN KOLAM TANAH (TAHAP 3)
 LELE 1 : 3 X 5 X0.5m
 LELE 2 : 3 x 10 x 0.5m
LELE 3 : 20 x 10 x 0.5 m

 Dimensi kolam adalah :

Lele 1A           :

Dimensi Kolam          : 3 x 5x 0.5 m

Volume air                  : 6 m3.

Jumlah benih              : 1.500 ekor benih ikan Lele.

Lele 1B :

Dimensi Kolam          : 10 x 5 x 0.5 m

Volume air                  : 20 m3.

Jumlah benih              : 1.500 ekor benih ikan Lele.

Lele 2 :

Dimensi Kolam          : 30 x 20 x 0.5 m

Volume air                  : 240 m3.

Jumlah benih              : 60.000 ekor benih ikan Lele.

Sistem budidaya yang diaplikasikan adalah tebar padat 250 ekor/m3.

  • Aerasi

Dengan volume air 300m3, kebutuhan aerator dengan target 5-15 mg/ltr, sekitar 163,195 - 489,585 lt/jam. Dengan GF 250 output bisa digunakan untuk mensuplai 3 kolam dengan laju masing-masing 9.000 ltr/jam.

Pilihan sementara

RESUN LP100140LPM
8400LPH
   1,500,000.00RP
100W
       108,000.00RP/BLN
YAMANO LP1009000LPH
   1,000,000.00RP
100W
       108,000.00RP/BLN
RESUN GF 25027000LPH
   1,539,000.00RP
250W
       270,000.00RP/BLN

Jumlah titik aerasi ± 15-20 point

15 titik

25 titik

  • Panen

Pemanenan ikan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu panen total dan panen sebagian.

  • 1.  Panen total

Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10 cm. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari luka pada ikan.

  • 2. Panen sebagian atau panen selektif

Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

  • Pasca Panen

Penanganan pasca panen ikan dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

  • 1. Penanganan ikan hidup

Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

  • Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20°C.
  • Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
  • Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
    • 2. Penanganan ikan segar

Ikan segar merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

  • Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
  • Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
  • Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
  • Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7°C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
    • Target Pemasaran
  • Kolam Pemancingan ( Tambak ).
  • Rumah Makan, Restauran, atau Katering Nasi Box.
  • Kerja sama dengan Swalayan seperti Superindo dan Carefour Transmart
  • Penduduk sekitar
  • Jual Online untuk dalam kota, bisa melalui Google Maps, Facebook atau OLX
  • Pihak ketiga alias pengepul ikan.
    •  Strategi Pemasaran

Strategi dipakai untuk menentukan tujuan yang terbaik. Begitu pula dengan pemasaran ikan, strategi  pemasaran digunakan untuk meningkatkan produktifitas usaha ini. Diantaranya sebagai berikut :

Strategi produk :

Jaga kebersihan kolam ikan karena kita ingin menyajikan ikan yang selalu bersih dan bebas dari penyakit.

Strategi Harga :

Strategi harga yang kita tawarkan relative jauh lebih murah dari pada harga pasar. Lakukan survey dalam menentukan harga jual, seperti harga ikan di kolam pemancingan, di pasar tradisionol, di super market, dll.

Strategi Promosi :

Awal dalam mempromosikan atau mempublikasikan bisnis ini adalah melalui media interaksi social, bisa melalui medsos, bertatap muka langsung dengan pihak ketiga atau pembeli sesuai dengan target pasar yang akan kita capai.

  • Analisa SWOT

Strength ( Kekuatan ) :

  • Usaha kita menawarkan harga yang lebih murah dari pada yang lainnya.
  • Kami memiliki Ikan dengan kualitas baik.
  • Memiliki link distributor bibit ikan nila merah yang siap menyuplai kebutuhan kami.

Weakness ( Kelemahan ) :

Pengalaman bisnis ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan budidaya ikan di desa Cempaka.

Opportunities ( Peluang ) :

Dari informasi data departemen kelautan dan perikanan  beberapa propinsi di Indonesia yang kami peroleh pada tahun 2010 kebutuhan akan ikan baru terpenuhi sekitar 60 % dari target produksi sebesar 491.800 ton per tahun. Sehingga peluang pasar yang cukup besar bagi bisnis ini.

Threats ( Ancaman ):

  • Banyak pesaing yang sudah menguasai pangsa pasar ikan.
  • Adanya berbagai penyakit yang bisa menyerang ikan budidaya.
  • Adanya permainan harga di pasar/tengkulak ikan.

Dengan kedisiplinan dan kerja keras semua pihak yang terjun di lapangan, kita yakin akan mampu menghasilkan panen sesuai target.

Cirebon, 1 Agustus 2020

No comments:

Tips Foto di Malam Hari dengan Kamera DSLR

 Tips Foto di Malam Hari dengan Kamera DSLR Malam  memang kurang cahaya sehingga terkadang menyulitkan untuk mengambil foto, apapun jenis ...